Minggu, 24 Oktober 2010
Sabtu, 25 September 2010
pikir panjang
Ketika berbelanja di Petaling, Malaysia, gue sempat bersitegang dengan penjual souvenir disana. Bagaimana tidak, sang ayah menawar salah satu barang, si penjual tidak setuju dengan harga yang ditawar, tapi nada bicaranya seperti memaki-maki sang ayah. Langsung saja gue tanggapi, dengan bahasa yang bisa dimengerti si penjual, kepada sang ayah dan ibu ”udah jangan ditanggepi, ini orang gila! Sedang stress atau kambuh sakitnya! Jangan diladeni!”. Sembari pergi, gue masih dengan si penjual ngoceh2, dan sebelum jauh melangkah gue acungkan jari tengah di tangan kanan gue, menghadap ke muka dia(pastinya dia liat!). Selepas itu, gue memang puas, lega bisa nyakitin itu penjual. Kurang ajar sih emang, gimana mau laku kalo jualan ngomel2. Tidak sampah 45 langkah gue jalani, gue diingatkan pada satu kondisi. Inikah yang gue lakukan sebagai orang yang konon katanya beragama? Bagaimana dengan prinsip “WWJD”? Apakah sang J akan mengacungkan jari tengah jika ada di kondisi gue.
Damn, penyesalan memang datang setelahnya. Sembari berjalan gue berimajinasi. Mungkin saja si penjual yang adalah seorang ibu, baru saja diputus cerai sama sang suami, sehingga temperamennya tidak menentu. Bisa jadi si ibu penjual sedang menghadapi masalah ekonomi yang membelit, sehingga berjualan pun dia bisa marah-marah. Atau saja ibu dari si penjual baru saja meninggal, yang membuat dia begitu kehilangan. Kemungkinan apa saja bisa terjadi, namun yang pasti apa yang sudah gue lakukan itu adalah salah.
Sudah seringkali gue berkata kepada diri sendiri, “Jo, pikir matang2 dulu sebelum bertindak”, namun dikala emosi sedang berkecamuk, akal-sehat pun tidak lagi bekerja. Dan bisa ditebak hasilnya, gue pasti menyesal karena tidak berpikir panjang. Hal yang sama terulang di cerita uang receh, dimana gue sendiri pun kembali secara ofensif menyampaikan kata-kata yang tidak pantas kepada si juru parkir. Lantas apa solusi yang harus gue lakukan, agar kejadian yang sama tidak terulang lagi? Hal yang sejauh ini gue praktekkan adalah dengan repetisi kalimat kapanpun gue ingat. Kalimat itu adalah “ pikir panjang dahulu, sebelum anda bertindak”. Terus diulang-ulang, terlebih ketika sedang mengendarai motor. Niscara(semoga gitu loh), kejadian yang sama tidak akan terulang lagi untuk kesekian kalinya, dan tidak perlu ada perasaan guilty yang harus gue alami. Semoga . . .
uang receh
Didalam laci meja belajar gw, ada sebuah kotak yang berisikan uang-uang receh, mulai dari pecahan Rp.25-200 perak dikumpulkan disana. Sedangkan untuk pecahan uang koin Rp.500 ada tempat tersendiri. Sekian lama dikumpulkan, ternyata jumlah semakin banyak. Lantas gw berpikir apa yang bisa dilakukan dengan uang pecahan koin ini? Akhirnya gw berpikir untuk mencoba memakainya untuk pembayaran uang parkir. Percobaan pertama , GAGAL. Yang ada gw sempat bersitegang dengan si kasir parkir, karena tarif parkir sebesar Rp.500 gw bayar dengan pecahan Rp.50 sejumlah 10keping. Dia bersikukuh menyatakan tidak bisa diterima, oleh kantor lah, oleh apalah. Gw yang Bengal pun bebracot ria dengan menyatakan Bank Indonesia sendiri belum mencabut keabsahan uang koin sebagai alat pembayaran yang sah. Selang beberapa saat, gw mengalah daripada makin panjang antrian. !0 keping Rp.50 gw taruh di depan dia. Sembari jalan, gw berkata “tuh sedekah buat lo!”. Agak ofensif memang, dan seperti biasa. Gw baru menyesal akan tingkah laku gw sesaat kemudian.
Beberapa hari lalu, dosen gw sempat berbicara mengenai gaji yang diperoleh kalangan pekerja yang sering dianggap sebelah mata. Kebetulan sedang membahas masalah perumahan. Mereka dengan gaji UMB(sekitar 1,3 juta perbulan) bagaimana bisa membeli rumah, dimana KPR minimal saja 3juta. Ketika merenung sejenak selepas pembayaran parkir,gw inget tentang penjelasan dosen gw tsb. Alangkah tidak terpujinya perbuatan gw tersebut, mereka pekerja dengan gaji pas-pas an, harus berhadapan dengan konsumen rese seperti gw. Ck4, seperti biasa. Penyesalan selalu datang terlambat man!
Percobaan kedua mengenai uang receh gw lakukan lagi, kali ini tarif Rp.1000 rupiah gw bayar pake uang koin Rp.100 sebanyak 100 keping, dan sama. Tidak mau diterima. Prett, jadi kesel lagi. Tapi gw belajar untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama. Maklum, Cuma beda 2 jam dari kejadian pertama. Kali ini gw sodorkan saja Rp.50.000 untuk membayar dan gw ucapkan terimakasih. Tak disangka, petugas parkir yang tentunya juga kesal gw bayar pake 50rb, membalas dengan “kembali pak”. Ck3, ternyata ketika kita melakukan sesuatu yang buruk kepada orang lain, impact yang sama juga kembali ke kita.vice versa.
Melihat kenyataan diatas, lantas membuat gw berpikir. Apa yang bisa dilakukan recehan Rp.50-200 ini?? Buat parkir pun ga laku. Iseng2 gw melakukan percobaan. Segepok uang koin campuran Rp.50-100 gw buang didepan jalan masuk ke gang gw, sembari melihat ada sekelompok anak2 yang berjalan kearah jalan masuk ini. Setelah gw lempar dan memastikan bahwa pastilah anak2 itu yang akan mengambilnya, gw masuk dan menunggu. Malam jam7, ketika mau pergi keluar, ditempat gw buang uang koin, ternyata sudah bersih. Alias tentunya sudah diambil anak2 tersebut. Gw berkesimpulan, uang recehan ternyata masih berguna. Setidaknya ketika anak2 pergi jajan minuman , uang receh pasti dipakainya untuk belanja. Dengan anak2 belanja saja, ada barang yang dibeli dan penjual akan untung. Dengan naiknya angka penjualan, maka taraf hidup dan daya beli si penjual akan naik, yang nantinya berimbas pada perbaikan ekonomi masyarakat grass-root . Hmm, tidak disangka, efek uang receh bisa sedemikian juga. :D
Read more...Selasa, 21 September 2010
HOME-less
Kamis, 16 September 2010
trip abroad
Berangkat ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta, dan naik air-asia(yes, the cheapest one :D), sekitar jam 2 nyampe di Changi Airport, disambut dengan dinginnya suhu pendingin ruangan yang dinyalakan sang bandara. Ketika sampai di antrian imigrasi dan tiba di giliran gw, ooow..kata sang petugas "follow me..". Dalam hati gw, bakal kasus nih. Kemungkinan appearance gw mencurigakan mereka, i'm not dressed properly,ha8. Lepas dari imigrasi, lanjutlah cari makan sore di Singapore. Selama perjalanan, disuguhi pemandangan kota yang luar biasa menarik mata. Gedung-gedung tinggi bertaburan, mobil-mobil mewah bergantian melewati mobil yang gw pakai. Selepas makan sore, gw diantar ke Marina Bay, tempat patung singa muntah(ha8..) dan dibawa city tour sejenak dan diakhiri dg menonton SOngs of The Sea @ Sentosa resort. Malam hari tiba di hotel, yang gedenya ajubilah, seukuran rumah petak dipingir rel KA. Ya sutralah, enjoy aja malam pertama di Singapore.
Pagi hari sarapan sepuasnya di hotel, selesai sarapan city tour dimulai. Dengan tujuan Kwan Im Temple(ketika sampai, yang sembahyang rame buanget)-Songkhla-dan didrop di Odean Market di sore hari. Hujan yang sangat lebat sempat menghambat aktifitas berbelanja(gw gak belanja, karena budget dialokasikan utk WISATA KULINER, mangstabs). Ternyata Odean lebih rame kalo malam, sehingga malam hari kami pun kembali kesana untuk menikmati suasana pasar malam. Sempat menikmati sotong bakar(300baht), kelapa yang dagingnya hanya dibungkus batok kecil(30baht), dan diakhiri dengan seporsi nasi goreng yang dibeli dekat hotel(2mnit lamanya untuk menyampaikan maksud gw mau makan nasi goreng --") seharga 35baht.
-------------------------------------------------
------------------------------------------------------
Hari 7
Summary :
1.Yang gw senen dari liburan ini adalah : passport gw ada stempel dari imigrasi berbagai negara,hahay!!
2.Ga perlu bawa barang banyak2, asalkan uang memadai. ga usah takut keluar negeri(bawa aja USD $.$)
3.Nawar barang jangan kemurahan, nanti dimaki2,ha8.
4.AKhir taun ini, gw rencana backpacking ke luar.. ga puas bok di Singapore..
Minggu, 08 Agustus 2010
persimpangan jalan
Kamis, 29 Juli 2010
diagnose
Hari ini, setelah mendapat hasil check darah terhadap salah satu organ tubuh, saya mendapati hasil yang sangat buruK(jika tidak mau dikatakan parah). Bayangkan saja, hasil yg didapat ternyata berjumlah 2-3x lipat batas ambang normal. Berarti saya sudah mau mati? Terlalu cepat utk berkesimpulan seperti itu, namun yang pasti kondisi tubuh saya sdg labil. Hal ini membawa saya kepada suatu kondisi untuk membayangkan jika suatu saat saya mati akibat penyakit tsb. Homm, itu bukanlah cara mati ideal bg saya, sy lebih memilih untuk mati ditembak di kepala(biar cepat) daripada mati perlahan2 akibat penyakit atau kehabisan nafas. Namun bukan itu poin saya kali ini,ha5.
Membayangkan jika suatu saat nanti mati, itu sudah pasti. Namun pertanyaannya adalah mengenai 'kapan'. Hari, tanggal, jam berapakah yang akan datang menghentikan waktu sy? Tidak ada yang tahu. Lantas saya pun berpikir, untuk apa capek2 menabung, irit segala macam, cari pemasukan sana-sini, dengan tujuan untuk beli tiket ke Beijing, naik Trans-Siberia, nyampe di Moscow, keliling Eropa ; jika saya mati satu hari sebelum keberangkatan?!? Terdengar ironis dan sinting, namun itu bisa jadi hal tsb menjadi fakta nantinya. Siapa yang tahu?
Yang akan saya sesalkan jika hal tsb terjadi, yang saya anggap juga sama bagi kita semua dengan kondisi masing-masing, adalah jika selama ini kita mengejar hal yang salah. Sy contohkan misalnya, karena terlalu berangan-angan ingin backpacking keliling Eropa, dengan kondisi tubuh yang tidak baik, saya menabung dan bekerja sedemikian rupa,sampai2 saya melupakan kewajiban untuk berbagi terhadap sesama, untuk peduli pada orang di sekitar.Saya bahkan sampai lupa bahwa tujuan hidup ini bukanlah uang. Itulah yang akan saya sesalkan. Bagaimana tidak? Kerja keras selama ini seolah sia-sia, dan pada akhirnya barulah kita sadari bahwa hal yang dilakukan adalah salah.
Semoga kita hidup, di sisa-sisa waktu yang ada, tidak menapakkan kaki di jalur yang salah. Wish me luck!
Minggu, 23 Mei 2010
Kegagalan pelayanan
Bulan desember nanti, saya dan tim teater drama saya berencana untuk mengisi acara natal di sebuah pos pelayanan tempat ibadah saya di daerah Jawa Tengah sana. Cukup jauh, dan tentunya butuh persiapan extra karena ini bukan acara main-maian. Lantas, ketika bercerita ttg hal ini kepada seseorang, ia menjawab " ngapain kesana?? disana jemaatnya sedikit. Mending ke tempat lain yang lebih rame orangny." Mungkin ia bermaksud untuk berkata, ngapain cape2 kesana, yang nntn cuma dikit, buang2 uang dan tenaga. Saya cuma bisa tersenyum, dan langsung teringatakan sebuah cerita.
Dahulu, di sebuah negara di Eropa, seorang misionaris dikirim untuk mengabarkan injil ke sebuah pedalaman di Afrika. Dengan penuh optimisme, dia sampai di Afrika dan mulai hidup bersama dengan penduduk lokal. Namun keadaaan yang terjadi tidak sesuai dengan apa yang diharapkannya. Penduduk disana bebal dan tidak mau diajar, yang berdampak pada buruknya pelaksanaan misi yang diembannya. Tak disangka, 3-4 tahun telah berlalu, setiap kali dia berkotbah hanya ada 1 ank remaja yang senantiasa mengikutinya. Bayangkan jika teman2 nasrani yang mengabarkan injil selama 3-4 tahun, cuma ada 1 yang ikut! Dipastikan itulah kegagalan terbesar yg mungkin pernah ada. Bayangkan anda berkotbah, hanya didepan 1 orang.
Alhasil, ketika evaluasi tsb sampai di telinga petinggi2 dari misionaris tsb, diputuskanlah misinya berakhir karena tidak bisa memberikan dampak signifikan terhadap masyarakat disana. Sang misionaris pulang dengan perasaan kecewa karena pelayannannya gagal. Ia menitipkan sebuah alkitab kepada anak remaja yang senantiasa setia menemaninya. Sekitar 10-15 tahun kemudian, ada sebuah tim misionaris yang berkeinginan memulai pelayanan baru di daerah bekas misionaris yang dahulu. Sumber informasi meberitahu bahwa disana tidak ada tmpt ibadah, orangnya bebal dan rusak moralnya. Sudah pernah ada penginjilan, namun gagal!
Maka berangkatlah tim tersebut, dan ketika sampai di tempat itu, semua tersentak! bagaimana tidak, di daerah yang konon gagal pelayanannya, berdiri sebuah gereja dan seluruh penduduk tsb adalah jemaatnya. Loh?!? Bagaimana bisa?? Bukankah tidak ada orang yang mendengar kotbah sang misionaris, kecuali satu anak remaja?!? isa ditebak memang, anak remaja tsb lah yang memberi dampak perubahan pada seisi daerah tersebut.
Sy tidak mau berlama2 di cerita ini, the end aja deh..:D
Terkadang ketika kita melakukan suatu hal, kita terpaku pada kuantitas, pada jumlah, pada abanyakanya orang yang datang. Namun kita lupa bahwa hal yg lebih penting adalah kualitas. Bukan banyak/sedikitnya orang yang menentukan keberhasilan, namun kualitas lah yang berbicara. Mungkin terkadang ketika kita membuat sebuah acara dalam persekutuan seringkali kita kecewa karena yang datang tidak lebih dari 10orang. Langsunglah kita mennagis, marah dan kecewa, kok yg datang sedikit. Namun permisi numpang tanya, apakah kita dalam kapasitas menilai suatu pekerjaan berhasil atau tidak? Sy hanya ingin mengingatkan, tugas kita hanya bekerja dan melayani, urusan berhasil atau tidak itu urusan yang DIATAS. Jangan fokus kepada jumlah, namun fokuskanlah bagaimana orang dapat kita ubah kualitasnya, tidak peduli 1, 10, atau 100 orang sekalipun..
Minggu, 16 Mei 2010
RoeTi
Masih ingat dengan kisah HOME? Ladang pelayanan saya di area Roxy sana. Tragis, itu kata yang mau gw ungkapkan. Terakhir gw pergi kesana adalah September 2009. Pernah datang sekali ketika maret 2010, namun cuma buat anterin calon donatur. Melihat kondisi yang sekarang, hati gw miris. Dulu tempat ini pernah menjadi tersohor, namun karena masalah yang fundamental, tempat itu kini menjadi pesakitan. Hidup segan mati tak mau. Struggling and surviving around this circumstances.
HOME memang kini berganti nama menjadi RoeTi(Roemah Hati). Tempat yang pernah gw bayangkan akan menjadi besar dan bisa memenangkan banyak jiwa. I expect a lot of hope and desire there. Namun benar, rencana manusia belum tentu sejalan dengan rencanaNya.
Saat ini, gw sendiri sudah mengambil satu keputusan untuk turut membangun dan memperbaiki tempat tsb. Sempat ragu dengan jumlah anak2 yang menurut gw kok semakin berkuranng. Namun kuantitas bukan masalah fundamental. Meski cuma 2-3 anak pun yang mau belajar, gw akan tetap ada disana. Banyak hal yang baik terjadi dalam hidup gw, kini saatnya gw bagikan kepada orang lain. Khususnya adik2 gw disana.
Masalah yang tak kalah seru adalah, gw ud bilang gw gak akan pernah ngajar, karena gw gak bisa sama yang namanya ngajar. Makanya gw gak pernah parttime jadi guru ngajar les ke rumah anak2, meski banyak temen2 gw yang secara akademis jauh dibawah gw yang malahan ngajar.(sory bro, no offense..:D)
Dan tuntutan di RoeTi tentunya adalah kemampuan untuk mengajar. Mati gw! dalam hati seolah ingin berteriak minta kerjaan lain. Ngangkat beras kek, jadi tukang tambal ban kek, apa kek asalkan jangan ngajar. Well, ternyata bukan masalah bisa atau tidak, tapi bersediakah dan maukah untuk belajar mengajar???
Jadi, biarlah diingat, Jumat,14 Mei 2010 adalah momen perdana gw ngajar. ada 5 anak yang diajar, dan duduk di kelas 5. Ngajar nya ga tanggung2, IPA(belajar kulit bumi, kerak bumi, jenis batuan.. oh crap...)
Namun, selepas ngajar gw tersenyum. At least, i've proved that what i learn about peace and love, not just in my mouth, not just in my mind, but it's true i did. hahaha..
Semoga RoeTi terus ada untuk menjadi berkat..
reminder
Kamis kemarin(13/05), saya datang, duduk, dan mengikuti suatu acara keagamaan yang dirayakan sebagai libur nasional juga. Hal yang cukup menarik perhatian adalah sosok pembicaranya yang konon katanya melayani banyak sekali orang di Papua. Waktu yang dipakai dia untuk berbicara cukup panjang, karena setelah dilihat2 waktu yang dipakai dalam rangkaian acara lebih kurang adalah 3,5 jam. Jujur, saya sendiri tidak hafal, ingat, apalagi mencatat apa2 saja yang dia katakan. Namun ada beberapa poin yang akan saya bagikan, mesaki terkesan terfragmentasi satu sama lain, karena juga digabungkan dengan apa yang sy dapat hari ini dalam ibadah.
1.Kapan terakhir anda memberikan makan kepada orang lain? Hal ini smpt membuat saya terenyuh dan merenung. Saya ingat tahun 2006 pernah memberikan sepotong roti kepada pemulung dibawah jembatan layang. Saya ingat seusai acara natal, kue2 yang saya dapatkan saya berikan kepada pemulung di Grogol. Saya ingat selepas latihan drama, saya memberikan sebungkus nasi padang kepada homeless people di jembatan 3. Wauw, hebat bukan ingatan saya?!? Namun justru itu adalah hal yang memalukan! Saya hanya ingat pernah memberikan 3kali makan kepada orang. Bukankah itu berarti saya mengingat perbuatan baik yang saya lakukan, dan jumlahnya hanya 3kali?!? Sebaliknya yang terjadi apabila saya sudah SERING dan SELALU memberikan makan kepada orang, tentunya saya tidak akan pernah ingat kapan dan berapa kali sy memberikan makan kepada orang. Karena sudah BIASA. a big slap on my face. Saya masih kurang berbuat kebaikan. Kata orang perbuatan baik jangan dihitung, sy menghitung perbuatan baik bukan karena melanggar norma tsb, namun memang terlalu sedikit yg sy lakukan.
2.Jangan pernah menghina orang lain. Orang2 awkward or nerd like we know, sering jadi bahan tertawaan. Apalagi saya yang konon katanya paling jago dan hebat mentertawakan orang, even this people has an ordinary look like the other. Just for joke i said. But, a bigger slap on my face again. Sang pendeta dengan lantang berkata, jangan pernah menghina orang lain. Awww, ini penyakit lama saya yang sulit untuk disembuhkan. Sejelek apapun orang, saya tidak punya HAK untuk menertawakan dia.
3.Sebagai orang yang punya Tuhan yang pengasih, apakah saya sebagai makhluk hidup juga punya kasih. Ilustrasi yang diberikan adalah telur bebek. Saya adalah garam. Untuk mengasinkan sebutir telur bebek, tidak dibutuhkan waktu yang lama. Namun, kenapa banyak 'garam2' tidak bisa mengasinkan. Yang saya takutkan adalah saya membuat orang darah tinggi dengan 'garam yang buruk'. Merefleksikan hidup saya, bahwa seringkali saya menjadi garam bukan mengasinkan, malah bikin darah tinggi. dan matii..:D
3poin ini masih sedikir dari beberapa hal yang mau sy tulis, sayang lupa! hahaha..
tulisan mendatang kiranya akan menambah bbrp pelajaran baru. Bravo kulinerista!
Jumat, 07 Mei 2010
degradasi moral
pelajaran ini saya dapatkan(tepatnya kembali diingatkan) sekitar 2-3 minggu lalu, di sebuah ruangan besar, nyaman, adem dan ramai diduduki orang2 yang mencari Tuhan. Zaman kini banyak orang yang menanyakan standar/kriteria sesuatu agar lebih beragama mau disamakan dengan ajaran agama tersebut. COntoh praktisnya, apakah boleh minum minuman keras(es batu kali..) di dalam ruangan ibadah, apakah boleh berciuman di puncak Monas, bla bla bla. Banyak sekali pertanyaan mengenai etika yang berkenaan dengan agama, yang mau dikomparisikan dengan isi ajaran agama tsb. Hampir semua bertanya mengenai jawaban boleh atau tidaknya sesuatu hal dilakukan. Boleh ini gak, kalau begitu boleh ga. Sayangnya, menurut saya, nilai yang saya dapatkan beberapa saat lalu tsb, pertanyaannya harusnya bukan 'boleh atau tidak'
Dasarkanlah pertanyaan tersebut pada suatu kajian nilai dengan frasa 'baik atau tidak'. Setelah dipikir2, ada benarnya juga, banyak lagi benarnya. Mengapa harus menanyakan sesuatu diperbolehkan atau tidak, padahal kita bisa menemukan jawaban tersebut jika distandarkan pada kebaikan atau tidak. Kadang saya suka senyum2 sendiri ketika berusaha mengaplikasikannya. Sebagai contoh, ketika mau komen status teman di facebook dengan nada negatif, maka saya bertanya boleh ga sih sebagai orang beragama komen kaya begono, akhirnya 'klik!',baik atau tidak sih kalau komen kaya begitu, dan akhir kata saya mengurungkan niat tersebut.
So, cobalah berpikir panjang ketika ingin melakukan suatu hal, tanyakanlah pada diri sendiri, apakah hal tersebut baik untuk dilakukan atau malah menimbulkan efek negatif pada akhirnya. Berhentilah bertanya, boleh atau ngak yaa...:D
Jumat, 05 Maret 2010
kisah kalbu akhir februari
1-2 minggu ini yang lagi heboh di fesbuk adalah soal kematian 3 anak SMA dalam sebuah kecelakaan tragis sekitar ahir februari. Kondisi mobil dan TKP yang mengenaskan, serta testimony yang beredar di dunia maya mengenai kejadian tersebut membuat saya bergidik. Sungguh sangat mengerikan memang gambaran yang diutarakan, terlalu tragis untuk dibayangkan mengenai keseluruhan kejadian tersebut.
Lantas gw menelusuri situs jejaring sosial yang katanya memiliki terlalu banyak penggemar, untuk mencari tahu mengenai hal ini. Simpang siur nya informasi, dugaan manipulasi fakta, serta kisah2 sedih mewarnai pencarian informasi yang gw lakukan. Tapi point yang ingin gw cermati adalah testimoni(baca: comment) yang terpampang di akun ke 3 almarhum tsb. Semuanya sungguh menggambarkan kesedihan yang teramat dalam, tentu saja. 3 anak ini masih muda, belum sempat mengikuti persiapan UAN, apalagi mencicipi bangku kuliah.
Salah satu bagian yang cukup tragis menurut saya adalah, salah satu korban, seorang gadis muda, yang turut menjadi korban meninggal, akan merayakan ulang tahun ke 17nya pertengahan maret ini. Banyak info yang mengatakan si gadis sudah fitting baju, sudah memilih tempat untuk merayakan ulang tahunnya tsb, dan segala persiapan sudah dilaksanakan, namun begitulah hidup. Apa yang direncakanan manusia, kalau bukan kehendakNya, percuma saja.
Inti dari tulisan saya(kebanyakan memang) adalah bagimana menghargai hidup, bagaimana mensyukuri apa yang ada saat ini. Jangan pernah menyesal jika sudah terlambat waktunya. Jangan sampai ketika di akhirat nanti kita berteriak minta waktu tambahan(lo kira maen sepakbola, ada extra time).. so,live your life wisely.. God bless..:D
Selasa, 23 Februari 2010
filosofi bangsa
Hari ini gw belajar mengenai salah satu pelajaran dalam hukum. ternyata sang dosen menyerempet-menyerempet soal dasar negara ini. Selama SD, SMP, SMA, hal yang gw pelajari adalah indonesia berdasarkan demokrasi pancasila. Menjunjung ekonomi kerakyatan sebagaimana yang diamanatkan oleh UUD'45. mencapai kesejahteraan, prosperity, wealth, dan kebebasan setiap warga negaranya. Ketika membaca buku yang membahas soal indahnya dan begitu agungnya nilai dalam Pancasila, sempat bisa membawa kita masuk dalam euforia yang begitu mempesona. Segala sesuatu terdengar ideal, seperti yang diimpikan oleh para founding father kita.
Namun, ketika kita sedang duduk di ruang tamu dengan AC bertemperatur 20'C, kue2 sisa imlek terpampang diatas meja, dan duduk di sofa empuk sembari menyalakan televisi, semua bayangan mengenai indahnya cita-cita yang diamanatkan para bapak bangsa, seolah-olah cuma cerita dongeng bagi anak kampung yang sampai saat ini belum mendapat listrik. Ya, kenyataannya yang terjadi di lapangan adalah kebalikan dari indahnya naskah UUD'45 dan berbanding terbalik mulianya dengan nilai Pancasila. Indonesia kini bukan berdasarkan ekonomi kerakyatan, tapi berdasarkan kapitalisme. Kini hukum alam yang berlaku, siapa kuat, dialah yang bertahan. Wahai saudara-saudara ku yang miskin dan pengangguran, tidak ada tempat bagimu berpijak di bumi ini. Para buruh hanya bisa duduk terdiam, ketika pengusaha membuat peraturan baru bagi perusahaan yang merugikan mereka. Apa daya, daripada tidak ada pekerjaan, ikuti sajalah. Pemerintah seolah tunduk pada pengusaha, karena takut modal lari keluar negeri. Ketika para petani menangis karena harga pupuk yang begitu tinggi, pemerintah sibuk mengurus draft impor beras dari luar negeri. Ketika isu pemanasan global dibela oleh warga masyarakat, oknum pejabat bajingan yang berlabel koruptor memberikan izin pembabatan hutan secara liar. Hei para bapak bangsa, lihatlah kini nasib Indonesia.
Ya, kini hal yang terjadi sungguh memilukan. Ketika para anggota dewan sibuk berpolitik dengan kasus bank yang sedang heboh, di daerah2 pedalaman , warga negara Indonesia meraung kesakitan dan kelaparan. Ketika para pemimpin menaiki mobil baru karena berhasil menduduki posisi ternama, ribuan anak-anak di desa sedang berjalan kaki begitu jauhnya untuk sekolah.
Apakah kita terlalu didoktrinisasi bahwa sosialisme-komunis adalah hal yang salah? apakah selama sekolah diajarkan bahwa ajaran Karl Max dari Eropa Timur itu adalah suatu dosa? Lihat sisi positifnya! Sosialis mengajarkan kesamaan, tidak ada diskriminasi dalam hidup, tidak perlu ada perbedaan karena semua manusia adalah sama. Bukankah pada dasarnya itu adalah sebuah kebenaran? Saya akui memang sulit untuk melakukan perubahan, terutama perubahan fundamentalis menyangkut stigma yang sudah menempel dalam masyarakat. Hei kau kaum proletar, dan aku borjuis. Dan kamu hanya pembantu, aku adalah majikan, semua stigma itu melekat terlalu erat, sehingga perubahan tidak bisa dilakukan sendiri. Mari bersama-sama membangun Indonesia, kearah yang lebih baik..
Sabtu, 06 Februari 2010
teman dan masalahku
persahabatan, pertemanan merupakan frase yang menjadi suatu kebanggaan bagi manusia. Manusia sebagai makhluk sosial, butuh orang lain utk hidup, utk terus eksis dalam dunia. Alangkah menyenangkannya jika sebagai makhluk sosial, manusia yang lain itupun tidak hanya sekedar pemenuh kebutuhan, tapi menjadi "sesuatu" yang layak dibanggakan, dapat diandalkan, dan bisa menjadi "sesuatu" yang mewarnai hidup.
teman memang merupakan salah satu aspek yang terpenting dalam hidup, ga cuma kata saya, tapi banyak orang pun mengaminkannya. Sangatlah indah dalam hidup ini kita jalani bersama dengan orang-orang yang senasib dan seperjuangan, ya..teman. Jalan bareng, makan bareng, canda bareng, ngomongin cwe bareng, ngecengin orang bareng, what a beautiful life it is. Tapi terkadang, ketika sesuatu berjalan tidak sesuai harapan, kita merasa bahwa yang disebut teman itu, hilang entah kemana. Sepertinya teman ada hanya saat bahagia dan gembira, disaat sebaliknya mereka seolah tak kelihatan batang hidungnya. Seolah ingin berteriak, dimana sih lo teman?!? Canda tawa menjadi makanan bersama, disaat keluh kesah kita simpan sendiri. Humor yang lucu bersama teman2 mewarnai kelamnya hati yang sedang dirudung masalah. Ya, seolah kita menjalani hidup cuma sendiri.
gw sendiri adalah orang yang dengan tipe 'tidak punya best friend'. Everyone was my friend, alhasil gw orangnya gaul,ha4. Banyak 'peer-group' dalam hidup saya, ada grup na si A, si B, si X, si P, dan semuanya adalah teman saya. namun, tidak satupun yang menjadi 'sahabat' saya. Terkadang menjalani kesulitan pun dipenuhi keluhan, mengapa tidak ada satupun orang yang peduli dg semua hal ini? Akhirnya saya belajar sesuatu, bukannya teman, sahabat, bahkan dunia yang menutup diri terhadap segal hal yang terjadi pada diri kita, tapi sebaliknya. Kita sering complain terhadap orang lain, tanpa disadari episentrum kesalahan ada pada diri kita sendiri. so, marilah membuka diri terhadap dunia
Apakah kita sudah menjadi seorang teman yang baik? Apakah kita sudah menjadi sahabat yang selalu ada? Apakah dunia sudah menjadi lebih baik dengan adanya kita?
Minggu, 31 Januari 2010
keputusan
kisah cinta memang menjadi salah satu inspirasi buat gw ngisi blog ini. Kembali curhat colongan akan menjadi bacaan di blog ini. Yap, kelanjutan dari kisah cinta gw yang berakhir penantian, ternyata tidak berakhir disitu. Setelah melalui banyak pemikiran, kontemplasi, saran, dan perbincangan, akhirnya gw memutuskan untuk berhenti berharap dan berhenti untuk menunggu si gadis. Why? Banyak pertimbangan, salah satunya adalah karena gw orang yg berpikir realistis, dan bukan terbuai dalam dongeng2 cinta yang happy ending, dimana sang pria yang menanti sekian lama dapat bersatu dengan si gadis. Get a life dude!hahaha..
Melihat fakta2 tsb, akhirnya gw memutuskan utk bisa melupakan dan bisa dengan berbesar hati untuk menerima semua hal tsb. Kadang naik kadang turun, kadang lupa kadang tidak, memang sudah menjadi "makanan" sehari2 buat kisah cinta gw. Gw sendiri pernah mencoba melaksanakan keputusan ini kurang lebih 1/2 tahun yang lalu, cuma berhenti karena tidak sanggup,ha3. sehingga kembali dalam masa penantian. Tapi sekarang sudah tidak, tentu saja tidak. Life must go on. Musim terus berganti, waktu terus berjalan, pantaskah gw menanti ini semua, untuk hal yang kemungkinan besar sudah pasti? I'm not a good gambler, i'm not a good risk-taker. Main aman saja. Saatnya saya menjalani hidup yang baru. Membuka lembaran baru, mengenai perjalanan hidup, khususnya di bab mengenai 'perjalanan cinta'. Si gadis pantas mendapat kebahagiaannya, dan gw pantas menjalani hidup yang baru tanpa bayang2 dirinya.
Sekali lagi, ini adalah keputusan yang berat, berat untuk diputuskan dan terlebih berat untuk dijalankan. But, life must go on dude..:D
Have a nice day!!
Sabtu, 02 Januari 2010
.:seseorang yang mencintai anda:.
iseng2 jalan2 di facebook, nemu artikel lumayan. Postingan pertama di tahun 2010 di blog gw adalah tentang cinta. Mungkinkah tahun 2010 adalah tahun kemenangan bwt cinta gw???xD
=====================================================================================
1. Seseorang yang mencintai kamu, tidak bisa membaerikan alasan mengapa ia mencintaimu. Dia hanya tau, dimata dia, kamulah satu-satunya.
2. Seseorang yang mencintai kamu, sebenarnya selalu membuatmu marah/gila/jengkel/stres. Tapi ia tidak pernah tau hal bodoh apa yang sudah ia lakukan, karna semua yg ia lakukan adalah untuk kebaikanmu.
3. Sesorang yg mencintai kamu, jarang memujimu, tetapi di dalam hatinya kamu adalah yang terbaik, hanya ia yang tau.
4. Seseorang yg mencintai kamu, akan marah-marah karna ia peduli dan ia tdk ingin sesuatu terjadi ke kamu.
5. Seseorang yang mencintai kamu, hanya menjatuhkan airmatanya di hadapanmu.
6. Seseorang yg mencintai kamu, akan mengingat setiap kata yg kamu ucapkan, bahkan yg tdk sengaja dan ia akan selalu menggunakan kata2 itu tepat pada waktunya.
7. Seseorang yg mencintai kamu, tdk akan memberikan janji apapun dgn mudah, karena ia tidak mau mengingkari janjinya. Ia ingin kamu utk mempercayainya dan ia ingin memberikan hidup yg paling bahagia dan aman selama-lamanya.
8. Seseorang yang mencintai kamu, akan pergi ke airport utk menjemput kamu, dia tdk akan membawa seikat mawar dan memanggilmu sayang seperti yg kamu harapkan. Tetapi, ia akan membawakan kopermu dan menanyakan: Mengapa kamu menjadi lebih kurus dalam waktu 2 hari? Dengan hatinya yang tulus.
9. Seseorang yang mencintaimu, akan selalu menyimpan semua benda yang telah kamu berikan, bahkan kertas kecil bertuliskan "I LOVE U" ada di dalam dompetnya, dan seseorang yang mencintaimu, jarang mengatakan kata2 manis.
10. Seseorang yang mencintai kamu akan selalu berusaha membuatmu tersenyum dan tertawa walau terkadang caranya membingungkanmu.
11. Seseorang yang mencintaimu akan membalut hatimu yang pernah terluka dan menjaganya dengan setulus hati agar tidak terluka lagi... dan ia akan memberikanmu yang terbaik walau harus menyakiti hatinya sendiri.
12. Seseorang yang mencintaimu... akan rela melepaskanmu pergi bila bersamanya kamu tidak bahagia... dan ia akan ikut bahagia walau kamu yang dicintainya bahagia bersama orang lain.
setengah saja dari kriteria ini kamu rasakan ada pada orang di sekitarmu, mungkin dia mencintaimu... tapi tenang... ketika kamu tak ingin membalas cintanya, dia punya point ke 12, yang akan merelakanmu untuk bahagia...dan tak pernah mengharap balasmu.
Namun... alangkah meruginya dirimu ketika menyia-nyiakan cinta itu. Mulailah lebih peka dalam hidup ini...rasakan hawa cinta itu, jangan sampai kehilangannya...