Kamis, 28 April 2011

dont live it recklessly

Senin kemarin(25 April 2011), saya mendapatkan berita yang mengejutkan, seorang senior saya di masa2 sma meninggal dunia.Saya memang sudah tahu dia sedang dirawat dirumah sakit karena baru saja mengalami kecelakaan yang Saya tidak akan panjang lebar bercerita mengenai kronologisnya, yang pasti pada akhirnya dia meninggal. Berita meninggalnya dia membuat gempar salah satu jaringan sosial yang saya ikuti, banyak orang yang turut berdukacita atas kepergiannya. Sampai2 salah seorang teman saya berkata bahwa dia adalah history maker.

Saya memang tidak mengenal dia secara pribadi, hanya sekedar kenal karena dulu sering main basket bersama. orangnya memang baik dan ramah, serta murah senyum. Sangat sedikit informasi yang saya ketahui mengenai dia sebelum dia meninggal. Setelah kepegiannya, saya menyempatkan diri untuk menulis salam perpisahan di wall facebook miliknya. Menilik ke bagian2 bawah, ternyata banyak(jika tidak mau dikatakan sangat banyak) teman2nya yang memberikan salam dan sedikit kesaksian mengenai senior saya ini. Banyak kisah2 lama mengenai kebaikannya, mengenai keramahannya, mengenai kepeduliannya, mengenai segala sesuatu yang baik, yang ada pada dirinya. Mulai dari dibesuk dirumah sakit, ikut dalam komsel, sampai cerita mengenai soto pun orang2 sampaikan mengenai dirinya. wah, such a great person. Ditengah segala keterbatasan yang dimilikinya, dia bisa menjadi satu pribadi yang begitu mengilhami orang, yang begitu memberkati orang, yang begitu hebat. Saya iri.

Melayat ke rumah duka memang menjadi salah satu kesukaan saya. Disana kita bisa belajar untuk menghargai hidup, serta bisa melihat apakah orang yang meninggal tersebut memang meninggalkan warisan yang berarti(bkan warisan materi) bagi sesamanya. salah satu indikatornya adalah ramainya orang yang melayat. Meskipun ramainya orang yang melayat bisa jadi karena kterlibatan salah satu pihak keluarga yang meninggal. Namun, ketika melayat ke tempat senior saya tersebut. Waaw, memang ramai sekali orang yang datang. Kebanyakan anak2 muda, dan saya yakin mereka datang karena yang bersangkutan yang meninggal.
saya ingin jika saya meninggal nanti, banyak orang datang. Bukan karena apa-apa, melainkan karena saya dinilai sebagai orang yang berguna dan bermanfaat. Saya mau ketika saya mati, saya akan diingat sebagai orang yang pernah menorehkan sejarah, meskipun kecil dan sedikit, tapi saya tidak mau hidup sia2. Saya mau seperti dia, yang meninggal dengan menorhekan sejarah bagi sesamanya :D

"ONE DAY, I WILL STAND ON HEIGHTS AND THANKFUL FOR THAT ALL HAS HAPPEN" CHRISTY MOER

Read more...