Kamis, 24 September 2009

mau? mau? mau?

Sukses, sepatah kata yang hampir selalu ditemui di setiap kertas yang berisikan mimpi-mimpi orang2. Semua orang mau sukses, tidak ada yang mau gagal. Semua mau happy ending, dan jarang ditemukan orang mau hidupnya berakhir susah.Lantas pada akhirnya semua orang pun mengejar kesuksesannya masing-masing, dengan cara masing-masing pula. Ada yang kerja dari pagi-malam, ada yang duduk jaga toko nunggu duit datang, terlebih ada yang nunggu warisan dari mertua. Memang banyak jalan menuju ke roma.
Lantas, apa parameter seseorang dikatakan telah sukses? Apakah diukur dari jumlah dan tipe mobil yang dimilikinya? Panjang kali lebar rumahnya? Atau rentetan angka di buku tabungannya? Saya katakan tidak! Semua hal itu HANYALAH buah dari kerjakeras seseorang sebelumnya. Itu cuma hasil,itu cuma hadiah, itu cuma panen dari semua tetes darah, keringat, air mata yang telah dicurahkan. Kesuksesan(keberhasilan) tidak ditentukan dari seberapa besar jumlah yang diperoleh, melainkan kepada cara, kemauan, dan kerja keras untuk berhasil.
Sukses tidak ditentukan di hasil akhir, success is daily thing, sukses itu adalah hal sehari-hari. bagaimana kita melalui hari2 tsb, bagaimana menjalaninya, disitulah letak kesuksesan. Mobil mewah serta rumah megah HANYA hadiah atau bonus dari kesuksesan yang telah kamu pilih untuk dijalani.
Rekan, kita masing2 punya impian yang kemungkinan besar adalah sama, namun yang membedakannya adalah bagaimana cara menjalani hidup mencapai mimpi itu.. See you on the top!!

Read more...

Selasa, 08 September 2009

gengsi

baru kali ini gw merasakan yang namanya gengsi. Gimana tidak, gw mencoba menawarkan asuransi dengan cara door-to-door. Gile!! Perasaan dulu gw pernah ngeremehin cara ini, dengan menganggap nya sebagai hal yang gampang dan mudah. Ternyata ketika gw melakukannya, buseeet. Keringat dingin, deg-degan, gemetaran. Alhasil hari itu gw tidak berhasil prospek satu orangpun.

Rekan, yang namanya gengsi itu ada di setiap orang, cuma kadarnya beda. Nah, yang jadi masalah adalah bagaimana menurunkan kadar gengsi(demi mencapai mimpi) sampai kadar terendah? Sampai detik gw menulis konten blog ini, gw masih bingung memikirkannya. Akh, kekecewaan, malu, hasrat tinggi, semua berkumpul jadi satu. Kondisikan diri mu sebagai orang yang mau datang ke rumah orang yang tidak dikenal, yang mau mempresentasikan sesuatu yang bagi sebagian orang akan ditolak.

Ahh, gw masih pusing. Cukup sekian dulu, pengantarnya. Gengsi(2) akan disusun segera.

Read more...