Sabtu, 06 Februari 2010

teman dan masalahku

persahabatan, pertemanan merupakan frase yang menjadi suatu kebanggaan bagi manusia. Manusia sebagai makhluk sosial, butuh orang lain utk hidup, utk terus eksis dalam dunia. Alangkah menyenangkannya jika sebagai makhluk sosial, manusia yang lain itupun tidak hanya sekedar pemenuh kebutuhan, tapi menjadi "sesuatu" yang layak dibanggakan, dapat diandalkan, dan bisa menjadi "sesuatu" yang mewarnai hidup.
teman memang merupakan salah satu aspek yang terpenting dalam hidup, ga cuma kata saya, tapi banyak orang pun mengaminkannya. Sangatlah indah dalam hidup ini kita jalani bersama dengan orang-orang yang senasib dan seperjuangan, ya..teman. Jalan bareng, makan bareng, canda bareng, ngomongin cwe bareng, ngecengin orang bareng, what a beautiful life it is. Tapi terkadang, ketika sesuatu berjalan tidak sesuai harapan, kita merasa bahwa yang disebut teman itu, hilang entah kemana. Sepertinya teman ada hanya saat bahagia dan gembira, disaat sebaliknya mereka seolah tak kelihatan batang hidungnya. Seolah ingin berteriak, dimana sih lo teman?!? Canda tawa menjadi makanan bersama, disaat keluh kesah kita simpan sendiri. Humor yang lucu bersama teman2 mewarnai kelamnya hati yang sedang dirudung masalah. Ya, seolah kita menjalani hidup cuma sendiri.
gw sendiri adalah orang yang dengan tipe 'tidak punya best friend'. Everyone was my friend, alhasil gw orangnya gaul,ha4. Banyak 'peer-group' dalam hidup saya, ada grup na si A, si B, si X, si P, dan semuanya adalah teman saya. namun, tidak satupun yang menjadi 'sahabat' saya. Terkadang menjalani kesulitan pun dipenuhi keluhan, mengapa tidak ada satupun orang yang peduli dg semua hal ini? Akhirnya saya belajar sesuatu, bukannya teman, sahabat, bahkan dunia yang menutup diri terhadap segal hal yang terjadi pada diri kita, tapi sebaliknya. Kita sering complain terhadap orang lain, tanpa disadari episentrum kesalahan ada pada diri kita sendiri. so, marilah membuka diri terhadap dunia
Apakah kita sudah menjadi seorang teman yang baik? Apakah kita sudah menjadi sahabat yang selalu ada? Apakah dunia sudah menjadi lebih baik dengan adanya kita?

1 komentar:

Anonim,  17 Februari 2010 pukul 06.51  

blognya endingnya selalu esksistensialis.. lagi cari jati diri ya?? :D