Minggu, 26 Juni 2011

jawaban

Di bulan yang sama, aku dihantam cobaan dan pergumulan yang nyaris membuatku putus harapan,di bulan yang sama juga Tuhan membukakan jalan dan memberikanku pengharapan. Di bulan yang sama aku marah pada Tuhan karena aku merasa rancangannya konyol bagiku, di bulan yang sama aku bersyukur luar biasa karena rencana Dia begitu indah dan sempurna bagiku. Di bulan yang sama aku berontak pada Tuhan, di bulan yang sama aku mengibarkan bendera putih berserah kedalam genggaman tanganNya. Di bulan yang sama hidup ini terasa begitu tidak adil dan banyak hal yang membuatku geram, di bulan yang sama aku hampir kehabisan alasan untuk tidak mengucap syukur.

Berkali-kali aku dihadapkan pada kondisi seperti ini, dimana ketika menjalani sesuatu yang begitu berat, aku marah, bimbang dan kecewa. Namun pada akhirnya aku bisa tersenyum lega. Namun kali ini sungguh berbeda, kali ini yang kuhadapi sungguh mengubah hidupku. Terkadang kita menjalani hidup dimana kesusahan dan kesulitan berdiri di depan kita. Namun setelah semua itu dilewati, kita bisa tersenyum dan mengucap syukur kepada Tuhan. Seolah ketika kita menjalani semua itu, kita ada dalam kardus mie instan, namun setelah semua lewat, kita seperti berdiri dan menatap kedalam kardus mie instan serta berkata "ooh,,jadi itu maksudnya . . ."

Tuhan bisa memakai begitu banyak cara untuk membangkitkan orang yang jatuh tersungkur, bahkan dari kotbah yang nampaknya akan biasa2 saja, yang akan dibawakan oleh pembicara yang tampaknya biasa2 saja. Sabtu,18 Juni, sungguh menjadi berkat bagiku. Hal2 yang dibicarakan begitu menancap dalam otak dan sanubariku, tepat sasaran. Tepat disaat hatiku sedang risau, aku dikuatkan. Manusia ditengah himpitan permasalahn yang datang, terus bertahan karena adanya sesuatu yang layak diperjuangkan, harapan. Daripada berhenti ataupun lari dari masalah, teruslah maju karena didepan sana ada sesuatu yang menanti. Mungkin itu baik, mungkin juga buruk, tapi aku memilih untuk mengambil resiko mencaritahu akan hal itu. Daripada hanya duduk terdiam meratapi nasib.

Seorang anak SD kelas 1 layak untuk naik ke kelas 2, yang mana menunjukkan dia menjadi pribadi yang lebih baik, jika ia lulus ujian. Jika anak itu tidak lulus ujian, maka ia akan tetap bergulat dengan angka 1 - 10. Ujian yang menentukan kita apakah kita layak menjadi pribadi yang lebih baik atau tidak. Tidak ada ujian yang membuat kita turun kelas ; tinggal kelas atau naik kelas. Ketika sudah naik kelas,maka angka 1 - 10 akan dicombine dengan + - , lalu x :
bukan hal yang mudah memang, tp kita maju karena itu.

Dalam hidup ini, kedepan tidak ada yang tahu akan seperti apa. Entah gelapkah, atau terangkah. Berbatu atau landaikah jalanan didepan, tapi satu yang pasti. Pkh 3 : 11 :D

0 komentar: