Jumat, 04 Februari 2011

APG interview

Hari ini(4/2) sy diberi kesempatan untuk mengikuti ujian saringan masuk di salah satu developer terkenal di jakarta. Pukul 6 berangkat dari rumah, menuju daerah sunter dan pukul 8 tes sudah dimulai. Diawali dengan tes tertulis sampai dengan pk.10.45. Yahh, basicly itu soal sih emang dasar2 hukum banget ya, dan menurut saya(sekali lagi menurut saya) itu soal bisa dikerjakan. Saingan sih ada 2, 1 sudah megang SH, satu lagi uda M.Kn dari UGM(cukup berat sih saingannya, tapi majuuu aje.. peduli amat ape).

Soal yang diberikan memang cukup banyak, tapi seperti biasa saya dengan cepat menyelesaikannya,ha7. Yaiyalah pendek2 semua jawabannya, sementara 2 kontetstan lain uda kaya mau nerbitin teenlit :D Dan saya memang yakin dengan jawaban yang pendek namun berisi.

Selesai ujian tertulis, tibalah saat yang paling mendebarkan. Yap, wawancara. Dan prosesnya tidak satu-satu, melainkan 3 orang ini diwawancara bersamaan di hadapan 4 orang.
Fuhh, pada intinya wawancara yang memakan waktu 3 jam ini adalah pengalaman yang sangat berharga bagi saya. Bayangkan saja, semua dari kami ditertawakan, di"lecehkan", dijatuhkan mentalnya oleh 1 orang pewawancara(akan sy ingat mukanya selamanya,ha7). Dimulai dari pertanyaan yang sangat simpel, saya dan lainnya seolah dibuat tidak berkutik. Kata2nya yang cukup menusuk : "parah yaa..parah". Meeen, bayangkan saja bagaimana tidak mental sy dibikin down se down-down nya. Sesekali isi otak saya pun ditertawakan. Sakit hati, kesal, malu bercampur aduk selama 3 jam tersebut. 1 kata mewakili 3 jam tsb : DIBANTAI!!

Selama perjalanan pulang, saya cuma bisa bengong menyadari sebegitu bodohkanya diri saya. Pdahal jika dibandingkan dengan yang lain, saya yakin saya masih diatas rata2. Namun itu saja adalah kriteria sangat bodoh untuk turun didunia kerja. Atau mungkin saya yang terlalu percaya diri,ha7. Pengetahuan yang saya kuasai hanya diatas kulit, tidak sampai komprehensif dan mendalam dan merata. Tobat jooo..tobat :D Bahkan sang pewawancara keren tsb ketika mau pulang pun berkata "jangan diperlakukan seolah diterima" Tertawalah yang bisa saya lakukan.
Sampai dirumah, selepas makan langsung tidur, kepala langsung pusin 13 keliling. Mabok bosss..

Melalui kesempatan interview ini, saya bersyukur :
1. Saya disadarkan saya masih sangat bodoh dan tidak siap pakai didunia kerja. Saya bersyukur tidak lulus 3,5 tahun sesuai rencana, sehingga masih ada waktu 1/2 tahun untuk mengembangkan diri saya.
2.Saya bersyukur bisa ikut interview menyadari masih banyak hal basic yang tidak saya kuasai dengan baik, masih harus banyak membaca dan cari tahu akan segala hal.
3.Saya bersyukur diberi wejangan oleh sang pewawancara. Dia jadi inspirator saya! Beli buku, baca buku, kuasai semuanya. Dan jadilah orang hebat!!

thank for APG, masuk atau tidak bukan hal yang krusial. Pengalaman hari ini tentunya mengubah perspektif saya akan dunia dan hidup :D



0 komentar: